BAB
I
KONSEP
FUNDAMENTAL DALAM STUDI PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan
meliputi, pertama perubahan sosial. Perubahan sosial didefinisikan
sebagai gejalah yang akan selalu terjadi, sifatnya tidak tetap atau
senantiasa bergerak melibatkan dimensi ruang, waktu dan sistem
sosial. Apabila satu sistem berubah maka telah terjadi perubahan pada
struktur dalam masyarakat baik ditingkat yang besar (makro), sedang
(mezo), dan kecil (mikro).
Kedua,
proses sosial didefinisikan sebagai runtunan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat yang sifatnya besar maupun kecil.
Perubahan
sosial ini sebagai wujud variasi atau modifikasi dalam setiap aspek
proses sosial, pola sosial dan bentuk-bentuk sosial. Perubahan sosial
sebagai konsep yang meliputi perubahan fenomena sosial ditingkat
masyrakat. Tidak ada perubahan yang tidak menimbulkan dampak pada
masyarakat yang sedang mengalami perubahnterserbut.
BAB
II
PERKEMBANGAN
KONSEP KEMAJUAN
Kemajuan
tidak dapat dipisahkan dari kemajuan masyarakat. Karena kemajuan itu
telah ada sejak zaman purbakala dan terus berkembang sampai sekarang.
Kemajuan itu diperlukan untuk menjaga keutuhan manusia kemajuan
terjadi pada suatu masyarakat dalam bentuk perklembangan yang linear
menuju kearah yang positif dan perkembangan ini akan membantu
kesempurnaan masyarakat.
Berbeda
dengan perubahan yang berlangsung cepat atau revolusi, perkembangan
ini menyentuh langsung inti dan fungsi dari struktur sosial,
memerlukan waktu yang cepat. Oleh Marx, konsep ini telah mengurangi
dominasi kapitalis dan sebagai landasan untuk membangun masyarakat
sosial, dan ketahap selanjutnya, meskipun pada akhirnya konsep ini
pada perkembanganya mengalami kemunduran.
BAB
III
DIMENSI
WAKTU DARI MASYARAKAT:
WAKTU SEBAGAI DIMENSI KEHIDUPAN SOSIAL
Ruang
dan waktu adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan , setiap
perubahan yang terjadi melibatkan dimensi ruang dan waktu. Waktu dan
perubahan adalh suatu konsep yang mengantarkan masyarakat pada
bentuk-bentuk kebiasaan umum yang bermanfaat.
Waktu
berfungsi sebagai alat atau barometer yang dapat digunakan untuk
mengatur kegiatan-kegiatan manusia. Contoh: jam. Waktu itu selalu
berbeda ditempat yang berbeda dan bersal dari satu dimensi sosial
yang berbeda pula.
BAB
IV
ASAL
TRADISI SEJARAH
Tradisi
merupakan segala sesuatu (meliputi adat, kepercayaan, kebiasaan,
ajaran dan sebagainya) yang telah berlangsung secar turun temurun
dari masa lalu kemasa kini dan masih melekat dalam kehidup.
Meskipun
demikian dalam perjalanannya tradisi tersebut tidak murni artinya
telah menmgalami perubahan dari masa kemasa, karena tidak semua
tradisi membawa kemajuan kadang tradisi tertentu membawa kemunduran
misalnya: tradisi-tradisi yang sifatnya memaksa dan mengikat.
BAB
V
MODERNITAS
DAN POST-MODERNITAS
Modernitas,berarti
perubahan yang mengarah pada kemajuan di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, ekonomi, sosial budaya, politik, kemajuan ini dapat
menimbulkan kerawanan dan berpengaruh terhadap kondisi masyarakat
karena sifatnya individualis, sangata kental dalam kehidupan modern.
Modernitas
ditandai dengan semakin menipisnya bats-batas geografi dari kegiatan
ekonomi atau pasar secara nasional dalam bentuk perdagangan bebas
tanpa ada hambatan.
Masyarakat
senantiasa dituntut untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan
masyarakat harus mengejar kualitas dan keunggulan. Yang paling
ditunjukkan adalah pemilik modal karena mereka bebas untu8k
berinfestasi sedangkan yang tidak mempunyai modal yang besar akan
tersingkirkan. Post-modernimisme justru mengungkap beberapa
perkembangan dan transformasi tertentu yang berlangsung dalam rangka
mencai modernitas.
BAB
VI
GLOBALISASI
MASYARAKAT MANUSIA
Dunia
modern tidak dapat dijauhkan dari globalisasi. Globalisasi mencakup
aspek-aspek ekonomi, sosial budaya, politik pemerintahan,
dasebagainya. Adanya ketergantungan ekonomi dan menyempitnya
batas-batas geografi suatu Negara adalah salah satu dari cirri-ciri
globalisasi.
Akibat
dari globalisasi adalah mendominasinya budaya Barat keseluruh dunia.
Dampak dari globalisasi ini dirasakan sebagian besar masyarakat
dunia. Contoh ketika masyarakat di suatu daerah masih menggunakan
kain bekas sebagai pembalut, sementara dibelahan dunia lain
masyarakatnya sudah menggunakan softex sebagai pembalut, lama
kelamaan masyarakat yang menggunakan kain tadi, akan menggunakan
softex juga. Karena ada kesadaran bahwa itu merupakan suatu
kebutuhan. Ini merupakan bentuk terkecil dari globalisasi.
Unsur
budaya dan tradisi dari luar akan memperkaya budaya setempat yang
telah ada sebelumnya, budaya tersebut telah mengalami peleburan.
BAB
VII
EVOLUSIONALISME
KLASIK
Pendiri
sosiolog menganalogikan bahwa dalam menganalogikan organic hanya
memerlukan alat intelektual untuk membuat analisa sosial. Mereka
mengatakan bahwa organisme dan masyarakat ada unsure kesamaan namun
mereka pula sadar bahwa ada perbedaan di antara keduanya. Organism
dan masyarakat keduanya saling memengaruhi dalam kelangsungan hidup
dan perubahan (evolusi).
Evolusi
menjadi prinsip umum semua realitas alam dan sosial. Adanya sifat
umum seperti ini adalah karena realitas pada dasarnya adalah
material, terdiri dari zat energy, dan gerakan. Singkatnya evolusi
berlangsung melalui diferensiasi struktur dan fungsional sebagai
berikut: pertama, dari yang sederhana menuju ke yang kompleks. Kedua,
dari tampa bentuk yang dapat dilihat ke keterkaitan bagian-bagian.
Ketiga, dari keseragaman, homogenitas ke spesialisasi, heterogenitas,
dan yang ke empat yaitu, dari yang tidak stabil ke kestabilan.
BAB
VIII
NEOEVOLUSIONISME
Evolusi
meliputi semua kesatuan kultur konkrit. Setiap kultur atau setiap
aspek kultur tertentu bekembang secara berbeda dan mengikuti
mekanisme sendiri. Dalam kajian ini kultur dianggap sebagai suatu
bagian yang mempunyai bentuk-bentuk Dalam kajian ini kultur dianggap
sebagai suatu bagian yang mempunyai bentuk-bentuk yang berbeda di
tempat yang berbeda dan kultur inilah yang lam-kelamaan akan
mengalami perubahan secara lambat (evolusi).
Evolusi
ini melingkupi seluruh aspek kebudayaan dan punya metode tertentu dan
bersifat ganda. Adanya dominasi faktor tekno-ekonomi punbersifat
ganda. Adanya dominasi faktor tekno-ekonomi puna peran yang cukup
berarti. Khltur ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan
sehari-harim suatu masyarakat seperti kegiatan keagamaan.
BAB
IX
TEORI
MEDERNISASI: LAMA DAN BARU
Modernisasi
sebenarnya selalu dikaitkan dengan masyarakat tertinggal, karena yang
mengalami modernisasi sebagian besar adalah masyarakat yang
terbelakang. Modernisasi bertujuan untuk memajukan suatu masyarakat.
Modernisasi meliputi bidang-bidang ekonomi, sosial, politik,
teknologi dan ilmu pengetahuan.
Ada
pendapat yang membantah teori modernisasi ini, bahwa modernisasi
merupakan hal-hal yang tidak pasti, Karena terkadang apa yang
diinginkan dan diusahakan, tidak terwujud dan ini dianggap
bertentangan dengan fakta historis.
BAB
X
TEORI
LINGKARAN SEJARAH
Lingkaran
kehidupan didunia ini dianggap menyerupai sebuah lingkaran besar.
Artinya, apabila suatu kehidupan baru saja berakhir, maka kehidupan
yang baru akan segera dimulai, dan ini berputar terus menyerupai
bentuk lingkaran. Suatu kejadian yang pernah terjadi, suatu saat,
akan terjadi lagi ( berulang kembali). Adanya perubahan itu
disebabkan oleh adanya faktor psikologis (sifat manusia).
BAB
XI
MATERIALISME-HISTORIS
Adanya
anggapan bahwa tekanan pada kebutuhan materil dan perjuangan kelas
sebagai akibat dari usaha-usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
kesadaran manusia. Matrealistis berpusat pada perubahan cara atau
teknik produksi materil sebagai sumber utama perubahan sosial.
Marx
mencoba memberikan perhatian penuh untuk mencapai cita-citanya
mewujudkan revolusi sosial agar kaum buruh dapat menikmati sebagian
dari hasil industri. Marx tidak setuju dengan pandangan positive yang
dianggap ilmu alam yang cocok untuk menjelaskan perilaku manusia atau
perubahan sosial.
Pemahamn
ilmiah menuntut untuk mengambil sikap yang benar terhadap hakikat
suatu masalah karena hal ini mencakup bahwa manusia bukan hanya
manusia yang mamiliki kesadaran. Manusia memiliki kesadaran subjektif
tentang dirinya dan situasi-situasi materil.
BAB
XII
KRITIK
ATAS ALIRAN DEVELOPMENTALISME
Historisme
dianggap sebagai doktrin (pengaruh) ilmu sosial historisme itu
sendiri adalah salah satu pendekatan yang beranggapan bahwa sejarah
merupakan tujuan dan tujuan itu dapat dicapai dengan mengkaji salah
satu pola atau melakukan pendekatan yang menitik beratkan pada
penelitian terhadap evolusi sejarah.
Yang
membedakan antara evolusionisme biologi dengan evolusi sosial adalah
kalau evolusi sosial, dalam melakukan analisis ada tujuan yang jelas
dan masalahnya sendiri adalah masyarakat. Sedangkan evolusi biologis
lebih mengarah pada perubhan yang dapat diprediksikan seperti
gejalah-gejalah alam, sepsis dan sebagainya.
BAB
XIII
SEJARAH
SEBAGAI PRODUK MANUSIA: PERKEMBANGAN TEORI AGEN PERUBAHAN
Agen
perubahan adalah perubahan itu sendiri, dan memiliki kekuatan besar
atau kekuatan tertinggi. Dan kekuatan yang dimilikinya melekat dala
tubuh nsatu lembaga sosial tetapi hal tersebut sulit untuk dianalisis
karena semuanmya dianggap benar.
Perubahan
itu sendiri bersumber dari orang yang berprilaku menyimpang dalam
arti orang itu telah meruntuhkan norma sosial dengan mapan. Perubahan
ini melibatkan sebagian kecil orang karena setiap individu dalam
kelompok kecil tersebut punya peran yang sedikit pula.
BAB
XIV
SOSIOLOGI
SEJARAH BARU: KEMUNGKINAN & KENYATAAN
Pada
saat sosiologi lahir, masyarakat masih dalam kondisi miskin.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari
kehidupan manusia dalam masyarakat, meliputi perilaku dan iteraksi
kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhan serta menganalisis
pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotanya.
Pertumbuhan
penduduk yang pesat membuat interaksi dan masalah sosial semakin
kompleks dan bervariasi. Sosiologi harus selalu mengikuti setiap
perubahan-perubahan sosial yang terjadi dan menjelaskannya.
Masyarakat harus dilihat sebagai apa adanya, dan dari sinilah
sosiologi termasuk disiplin ilmu yang dinamis tidak statis karena
sosiologi selalu bergerak menyesuaikan diri dengan konteks tempat
dimana dia hidup dan berkembang. Peruban sosial merupakan fokus utama
oleh sebagian teori sosial.
BAB
XV
KESELARASAN
SOSIAL: ESENSI PERUBAHAN SEJARAH
Suatu
struktur akan mudah terpecah belah atau tidak dan lambat laun tidak
akan berfungsi dengan maksimal. Struktur akan beroperasi dengan baik
apabila dihadapkan dengan kelompok internal.
Dalam
menjalankan perannya, agen tidak dilihat sebagai suatu unit analisis
yang terpisah tetapi dilihat dan dinyatakan dinyatakan sebagai
pencerminan dari realita sosial yang terdapat disekitar kita.
Keselarasan dapat pula dianggap sebagai suatu bentuk keseimbangan.
Keselarasan inilah nantinya akan mengantarkan manusia pada suatu
bentuk perubahan sosial.
BAB
XVI
IDE
SEBAGAI KEKUATAN SEJARAH
Weber
menjelaskan peran fungsi agama terhadap bangkitnya kapitalisme suatu
tujuan. Kedua, perilaku yang berorientasdi pada suatu nilai. Ketiga,
perilaku menerima orientasinya dari perasaan atau emosi seseorang dan
karena itu disebut kelakuan efektif atau emosional. Keempat, ada
kelakuan yang menerimah arahnya dari tradisi sehingga disebut
kelakuan tradisional.
Ada
korelasi antara agama dengan kapitalisme. Menurut Weber dalam ajaran
Protestan ada beberapa nilai yang dapat mendorong lahirnya kelas
orang kaya dan pemilik moda,l seperti etos kerja yang kuat dan
menghargai waktu.
Ada
paham yang menentang gereja katolik karena menjadikan agama sebagai
alat bisnis dan katolik yang membuatkan diri pada masalah sosial,
misalnya kerja dan hidup mencari rezki. Paham ini dikenal dengan nama
kalvinisme.
BAB
XVII
KEMUNCULAN
NORMA DAN PENYINGKIRN DAN INOVASI
Norma
dalah seperangkap tatanan, baik tertulis maupun tiodak tertulis yang
berlaku dan merupakan pedoman hidup sehari-hari dalam masyarakat.
Norma-norma yang berlaku dalam masyarakat bersifat mengikat, tetapim
kekuatan ikatan dari norma yang ada berbeda-beda.
Norma
dapat berbentu pertama, kebiasaan yang dimaksud kebiasaan disini
menunjuk pada perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang
sama.kedua, tradisi sesuatu yang telah berlangsung secara
turun-temurun. Biasanya tradisi yang telah melekat ini sangat sulit
untuk diubah karena masyarakat sudah terlanjur menyakininya sebagai
suatu hal yang dianggap benar. Proses untuk mengubuhnya membutuhkan
waktu yang sangat lama.
Adapula
norma yang memang sengaja untuk dihilangkan karena dianggap sudah
tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat.
BAB
XVIII
ORANG
BESAR SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
Sejarah
sebenarnya diciptakan oleh manusia itu sendiri. Sejarah itu dapat
dipahami dalam banyak ukuran. Banyak orang dapat memprediksikan
(memikirkan ) akan bagaimana dan seperti apa dia kedepannya. Namun
disisi lain, tidak semua orang dapat membayangkan bagaimana hidupnya
kedepan. Sampai saat ini tidak diketahui siapa sebenarnya yang
membuat sejarah itu. Setiap perubahan besar yang terjadi melibatkan
masyarakat karena sejarah itu tidak dapat dibuat oleh satu individu.
Sejarah
juga ikut berperan mengubah dunia. Contoh: Thomas Alfa Edison yang
menemukan bola lampu. Penemuan ini telah dicatat oleh sejarah. Ketika
belum ada bola lampu, saat itu orang-orang di dunia masih menggunakan
pelita atau bahkan tidak menggunakan penerangan sama sekali.
Hadirnya
bola lampu ditengah-tengah masyarakat ternyata mampu mengubah pola
hidup masyarakat yang pada awalnya menggunakan pelita menjadi
tergantung pada bola lampu. Thomas Alfa Edison inilah yang disebut
sebagai orang besar yang mampu mengubah dunia.
BAB
XIX
GERAKAN
SOSIAL SEBAGAI KEKUATAN PERUBAHAN
Gerakan
sosial adalah gabungan beberapa golongan dalam satu wadah secar sadar
berjuang untuk mencapai suatu tujuan dan berusaha untuk menyingkirkan
siapapun yang berusaha untuk mengahalanginya untuk mencapai tujuan.
Contoh: pemberontakan.
Contoh
lain reformasi di Indonesia merupakan salkah satu contoh perubahn.
Aksi 1998 ternyata mampu mnurunkan rezim yang dulunya dianggap
dictator. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan sosial karena
didalamnya tergabung beberapa lembaga atau komunitas, yang punya
tujuan yang sama yaitu reformasi, dan berusaha untuk menyingkirkan
orang-orang yang menghalanginya untuk mewujudkan reformasi tersebut.
Terkadang
gerakan sosial ini bias mengantarkan pada perubahan sosial. Gerakan
sosial disini sebagai dampak dan gejalah yang ikut serta mengiringi
proses yang menjadi pendorong kemajuan dalam arti lain ada
traspormasi sosial. Apabila perubahan yang terjadi mempengaruhi
perubahna masyarakat dan terjadi di luar pengaruh gerakan maka, aka
nada umpan balik dan akan berlangsung setahap demi setahap. Gerakan
sosial dapat memberi pemahaman tentang realita sosial yang ada
disekitar kita tanpa kita sadari.
BAB
XX
REVOLUSI:
PUNCAK PERUBAHN SOSIAL
Revolusi
merupakan proses pembentukan ulang masyarakat sehingga menyerupai
proses kelahiran kembali. Perubahna ini mencakup dan menyentuh
langsung semua tingkat dan dimensi masyarakat. Revolusi bersifat
radikal, fundamendamental dan menyentuh langsung pada inti dan fungsi
dari struktur sosial, sangat jauh berbeda dengan konsep evolusi.
Revolusi sebagai sebuah mitos lambat laun mengalami kemunduran karena
revolusi dipandang sebagai suatu proses yang tidak pernah berakhir
juga tatanan kehidupan yang lebih baik, seperti yang dijanjikan tidak
dapat diwujudkan.
Revolusi
oleh sebagian orang menghasilkan bentuk ketidak adilan, ketimpangan,
eksploitasi dan penindasan yang lebih parah. Revolusi dianggap
sebagai sebuah bencana karena revolusi sering diiringi dengan
kekerasan, peperangan, dan kerusuhan yang menimbulkan korban jiwa.
Contoh revolusi Prancis.
Comments