Skip to main content

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN


METODOLOGI PENELITIAN : 

Ilmu tentang metode teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data guna memperoleh pengetahuan dengan prosedur yang terpercaya.

Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan Mengenai proses pendidikan

TUJUAN UMUM
PENELITIAN PENDIDIKAN

Menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, konsep, prinsip, dan generalisasi tentang pddkn

SYARAT-SYARAT PENELETIAN PENDIDIKAN

1. Dilakukan secara sistematis : sesuai dengan pola, teknik, prosedur ilmiah
2. Logis : berdasarkan logika berfikir ilmiah dan didukung teori.
3. Terencana : dirancang dengan sengaja apa, bagaimana, kapan, siapa, mengapa, di mana.

CIRI-CIRI PENELITIAN PENDIDIKAN

a. Obyektif (tidak bias, terbuka dan tidak subyektif).
b. Tepat atau persis, yaitu penggunaan kata/istilah teknis secara Benar sehingga tidak membingungkan atau salah tafsir.
c. Verifikatif, dapat dikonfirmasi atau direvisi oleh hasil penelitian lain.
d. Menerangkan, menyederhanakan masalah yang kopleks menjadi mudah/sederhana.
e. Empiris, didasarkan pada data kongkrit, bukan pemikiran semata.
f. Probabilitas, menawarkan pngthuan.probabilistis, bukan satu-satunya kebenaran

HAKIKAT METODOLOGI PENELTIAN

1. WHAT : Tema, masalah, obyek.

2. WHERE : Tempat, lokasi, setting

3. WHY : Alasan, Latar Belakang, Urgensi

4. HOW : Metode penelitian 

- Jenis peneletian (Lapangan, literer, kualitatif
atau kuantitatif)
- Penentuan Subyek dan Obyek
- Teknik pengumpulan data
- Analisis ( pendekatan, metode berpikir, teknik
penarikan kesimpulan)

5. WHEN : Waktu pelaksanaan

PETA WILAYAH PENELITIAN PENDIDIKAN
1. Pemikiran (gagasan, ide, pemikiran tokoh pendidikan)
2. Konsep umum (elaborasi ayat, hadits kitab undang2, piagam yg berhubungan dengan pendidikan).
3. Kurikulum pendidikan
4. Impelentasi kurikulum di lapangan (praktek pembelajaran).
5. Lembaga pendidikan (sej.perkembangan, manajemen, kebijakan).

MASALAH PENELITIAN PENDIDIKAN
Definisi :
Adanya kesenjangan antara idealitas dg realitas, teori dg praktek, atau yang seharusnya dengan yang senyatanya dalam masalah pendidikan.


Sumber Masalah :
1. Kepustakaan : buku-buku atau laporan penel.pendkn sebelumnya.
2. Forum pertemuan ilmiah : seminar pendidikan
3. Praktek pendidikan di lapangan

KARAKTERISTIK
MASALAH PENELITIAN YANG BAIK
1. Bisa dipecahkan (tersedia data, teori)
2. Clear (jelas rumusannya, fokus)
3. Signifikan (memiliki urgensi, kontribusi)
4. Etis (tidak bertentangan dengan norma, etika).

IDENTIFIKASI MASALAH
Dipertimbangkan :

Esensial :
1. menduduki urutan terpenting di antara masalah2 yang ada.
2. Urgen/mendesak untuk dipecahkan.
3. Bermanfaat bila dipecahkan

PERUMUSAN MASALAH
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :
a. substansi/isi masalah : berbobot dan orisinil.

- Berbobot : mempunyai nilai guna baik teoritis maupun praktis
- Orisinil : belum terjawab oleh teori maupun penelitian lain.

b. Formulasi rumusan masalah :
- diajukan dlm.bentuk kal. Pertanyaan.
- jelas, tajam, akurat.
- menghubungkan dua variabel atau lebih

c. Teknis : perlu memperhatikan kelayakan apakah dpt.dijawab secara empirik dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

Comments

Popular posts from this blog

Anak Sekolah Sekarang, Cari Ilmu atau Hanya Bergaya ?

Ayo kita pergi sekolah.. ayo.. yah mungkin seperti cuplikan backsound dari iklan. Sekolah dan sekolah. Siapa sih yang gak pingin sekolah setinggi-tingginya sampai doctoral, hmmm mau mau. Yah di zaman 2012 yang katanya akan kiamat ini ternyata menurut analisa saya sekolah ada dua tujuan. Kalo tujuannnya positif ya enjoy enjoy aja tapi kalo tujuannya melenceng dari inti tujuan sekolah haduh ya hancur deh, kan sesuatu yang buruk itu akan menelan sesuatu yang baik karena pada dasarnya Sang Pemilik Nafas menciptakan kita kita ini dengan menganugerahi keburukan yang lebih banyak dari yang lebih baik. Yang buruk memang lebih banyak namun jika menggunakan yang baik walau sedikit akan menutupui yang buruk beda dengan kalo kita mengggunakan yang buruk wah pasti akan menghancurkan yang baik itu karena kan yang baik lebih sedikit. Paham?.. hehe. Masa remaja biasanya identik dengan masa SMA, ya bisa dibilang masa yang paling indah. Hallo.. indah ya indah jika kita serius

Tips Mengubah File PDF ke WORD

CARA MENGUBAH FILE PDF KE WORD Tutorial Convert PDF ke Word dengan menggunakan software - Postingan ini akan menjelaskan tentang bagaimana cara merubah/Convert File dengan format PDF ke Format Word.doc. Tutorial ini merupakan cara merubah file pdf ke word paling gampang. Tentunya kalian yang lagi membuat makalah, laporan, atau bahkan Skripsi pasti googling untuk mencari banyak referensi, dan terkadang referensi file yang didapat berupa file berformat pdf, lalu kalian ingin menjadikan/merubah file itu ke format word/.doc. Namun kalian tidak tau cara untuk merubah pdf ke word. Nah, maka dari itu, Bagi sobat yang belum mengerti caranya, disini saya akan memberikan tutorial mengenai Cara Merubah File PDF ke Word yang ternyata sangat gampang banget. Jadi kalian tidak perlu pusing-pusing edit yang terlalu bulet atau bahkan ada yang diketik lagi. hehe Berikut Cara Merubah File PDF ke Word : Untuk merubah file pdf ke word, kita harus menggunakan Software conv

Ingin Berumur Panjang, Menikahlah!

Ternyata, menikah bukan hanya sebuah penyaluran sifat fitrah manusia, namun sangat bagus dari segi kesehatan. Sebuah penelitian menunjukkan menikah dapat memperpanjang umur seseorang hingga 17 tahun. Luar biasa kan? “The American Journal Of Epidemiology” merilis berbagai data hasil dari 90 penelitian yang dilakukan para peneliti dari University of Louisville. Ternyata pria lajang memiliki risiko kematian 32 % lebih tinggi dibandingkan pria yang menikah. Itu artinya, mereka kemungkinan meninggal 8 – 17 tahun lebih cepat dari rata-rata pria yang sudah menikah. Penilitian juga menunjukkan bahwa wanita lajang memiliki harapan hidup sebanyak 23 %, atau 7 – 15 tahun lebih rendah dibandingkan mereka yang telah memiliki pasangan hidup. Para lajang yang masih muda punya resiko kematian dini yang lebih tinggi lagi. Resiko kematian untuk mereka yang masih lajang dan berusia 30-39 tahun sebesar 128 % lebih tinggi dibandingkan mereka yang sudah menikah dengan kisaran umu