Skip to main content

TUGAS : ILMU FILSAFAT



  1. Ketika makan rujak akan terasa “enak”, jika direnungkan sebenarnya banyak pihak yang terlibat, baik sebelum maupun sampai pada bentuk rujak.
  1. Pihak-pihak mana sajakah yang terlibat?
  2. Unsur mana saja yang ada dalam tubuh kita yang terkait sehingga kita menyimpulkan bahwa rujak itu rasanya enak?
Jawaban :
Rujak”, walau belum dimasukkan ke mulut dan terasakan oleh lidah tapi melalui penglihatan dan penciuman sudah menggugah selera, sehingga jika melihatnya bahkan melihat penjualnya saja lidah kita sudah bergoyang ria. Tapi kadang kita berfikir sekalipun enak tetapi ternyata dalam proses pembuatannya rujak ini telah melibatkan banyak pihak. Siapakah mereka…???
  1. Pihak-pihak yang terlibat dalam prosesnya, dari bahan baku hingga menjadi sebuah bentuk atau jenis makanan kecil yang disebut “rujak” adalah :
  • Petani buah : yang menanam segala jenis buah yang menjadi bahan baku rujak seperti pepaya, mangga, jambu, jambu air, kedondong dan nenas.
  • Petani sayuran : yang menanam jenis sayuran seperti bengkuang, cabai rawit dan kacang tanah.
  • Petani nalayan : yang mengolah garam dan terasi udang.
  • Petani gula aren : yang mengolah aren menjadi gula merah
  • Pedagang buah dan sayuran : yang membeli hasil buah dan sayuran dari petani lalu menjualnya kembali kepada pembeli termasuk pedagang rujak keliling.
  • Pedagang : yang menjual terasi, garam, asam dan gula merah.
  • Pabrik pupuk : yang memproduksi pupuk tanaman yang digunakan para petani buah dan sayuran untuk menyuburkan tanaman buah dan sayurannya.
  • Alat-alat tani dan nelayan : yang dibuat dan digunakan oleh petani dalam mengolah tanah pertaniannya dan nelayan dalam mengolah garam dan pembuatan terasi udangnya.
  • Pedagang rujak : yang mengolah bahan baku rujak dengan menggunakan alat rumah tangga sederhana seperti ulekan dan pisau dapur. Mulai dari mengupas buah dan sayuran, mengiris tipis atau memotongnya lalu membuat bumbu, mencampur, hingga menyajikannya dan rujak tersebut siap kita santap.
  1. Unsur-unsur yang ada dalam tubuh kita yang terkait sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa “rujak” itu rasanya “enak” adalah :
  • Telinga (indra pendengaran) : yang tersentak ketika mendengar bunyi lonceng dan teriakan pedagang rujak keliling yang menjajakan dagangannya sambil besuara “rujak, rujak, jak rujak coy …”
  • Mata (indra penglihatan) : yang melihat bentuk campuran buah dan sayuran berbalur bumbu coklat perpaduan gula merah dan asam yang indah memikat siapa saja yang melihatnya.
  • Hidung (indra penciuman) : yang menghirup aroma khas dari terasi udang ditambah aroma pedas dari cabai rawit yang menggugah selera.
  • Mulut (dengan lidah sebagai indra perasa): mulut yang mengeluarkan suara kita untuk memanggil penjual rujak, memesannya, menyantap rujak dan menikmatinya. Disinilah lidah kita menunjukkan fungsinya untuk mengecap perpaduan antara rasa asam, sepat, manis dan pedas, lalu kita akan berpendapat, wow! nikmatnya rujak yang kita santap.

  1. Jika sebuah pernyataan “tidak semua jenis ikan bertelur” benar, maka pernyataan kontradiksinya adalah …?
Jawaban :
Pernyataan “tidak semua jenis ikan bertelur” itu adalah “benar” karena menurut pernyataan ini bahwa ternyata hanya “sebagian” saja dari jenis ikan itu yang bertelur atau proses perkembangbiakannya dengan bertelur, dan menurut pernyataan ini bahwa sebagian jenis ikan yang lain itu “tidak bertelur”. Jika hal itu adalah “benar” maka pernyataan kontradiksinya adalah “semua jenis ikan tidak bertelur”. Asumsi ini bisa kita terima jika suatu saat ternyata bahwa “ tidak ada ikan yang bertelur”. Hal itu dapat terjadi jika seandainya manusia mempunyai keinginan dan kemampuan dalam membantu proses perkembang-biakan jenis ikan dengan sistem bayi tabung.

Comments

Popular posts from this blog

Anak Sekolah Sekarang, Cari Ilmu atau Hanya Bergaya ?

Ayo kita pergi sekolah.. ayo.. yah mungkin seperti cuplikan backsound dari iklan. Sekolah dan sekolah. Siapa sih yang gak pingin sekolah setinggi-tingginya sampai doctoral, hmmm mau mau. Yah di zaman 2012 yang katanya akan kiamat ini ternyata menurut analisa saya sekolah ada dua tujuan. Kalo tujuannnya positif ya enjoy enjoy aja tapi kalo tujuannya melenceng dari inti tujuan sekolah haduh ya hancur deh, kan sesuatu yang buruk itu akan menelan sesuatu yang baik karena pada dasarnya Sang Pemilik Nafas menciptakan kita kita ini dengan menganugerahi keburukan yang lebih banyak dari yang lebih baik. Yang buruk memang lebih banyak namun jika menggunakan yang baik walau sedikit akan menutupui yang buruk beda dengan kalo kita mengggunakan yang buruk wah pasti akan menghancurkan yang baik itu karena kan yang baik lebih sedikit. Paham?.. hehe. Masa remaja biasanya identik dengan masa SMA, ya bisa dibilang masa yang paling indah. Hallo.. indah ya indah jika kita serius

Tips Mengubah File PDF ke WORD

CARA MENGUBAH FILE PDF KE WORD Tutorial Convert PDF ke Word dengan menggunakan software - Postingan ini akan menjelaskan tentang bagaimana cara merubah/Convert File dengan format PDF ke Format Word.doc. Tutorial ini merupakan cara merubah file pdf ke word paling gampang. Tentunya kalian yang lagi membuat makalah, laporan, atau bahkan Skripsi pasti googling untuk mencari banyak referensi, dan terkadang referensi file yang didapat berupa file berformat pdf, lalu kalian ingin menjadikan/merubah file itu ke format word/.doc. Namun kalian tidak tau cara untuk merubah pdf ke word. Nah, maka dari itu, Bagi sobat yang belum mengerti caranya, disini saya akan memberikan tutorial mengenai Cara Merubah File PDF ke Word yang ternyata sangat gampang banget. Jadi kalian tidak perlu pusing-pusing edit yang terlalu bulet atau bahkan ada yang diketik lagi. hehe Berikut Cara Merubah File PDF ke Word : Untuk merubah file pdf ke word, kita harus menggunakan Software conv

Ingin Berumur Panjang, Menikahlah!

Ternyata, menikah bukan hanya sebuah penyaluran sifat fitrah manusia, namun sangat bagus dari segi kesehatan. Sebuah penelitian menunjukkan menikah dapat memperpanjang umur seseorang hingga 17 tahun. Luar biasa kan? “The American Journal Of Epidemiology” merilis berbagai data hasil dari 90 penelitian yang dilakukan para peneliti dari University of Louisville. Ternyata pria lajang memiliki risiko kematian 32 % lebih tinggi dibandingkan pria yang menikah. Itu artinya, mereka kemungkinan meninggal 8 – 17 tahun lebih cepat dari rata-rata pria yang sudah menikah. Penilitian juga menunjukkan bahwa wanita lajang memiliki harapan hidup sebanyak 23 %, atau 7 – 15 tahun lebih rendah dibandingkan mereka yang telah memiliki pasangan hidup. Para lajang yang masih muda punya resiko kematian dini yang lebih tinggi lagi. Resiko kematian untuk mereka yang masih lajang dan berusia 30-39 tahun sebesar 128 % lebih tinggi dibandingkan mereka yang sudah menikah dengan kisaran umu