Skip to main content

7 Alasan untuk Tak Terlibat dengan Lelaki Beristri


Ilustrasi hubungan perselingkuhan
Ilustrasi hubungan perselingkuhan (sumber: halloftheblackdragon)
Prioritas dalam hidupnya akan lebih ke istri dan keluarganya.

Skandal yang dialami Jenderal David Petraeus, bekas Direktur CIA yang mundur setelah perselingkuhannya terungkap, menjadi salah satu bukti bahwa berhubungan dengan lelaki menikah adalah pilihan yang hanya akan berakhir buruk.

Melibatkan diri dengan pria menikah hanya akan menimbulkan potensi untuk menyakiti siapa pun yang terlibat. Dari Anda tidak akan menjadi prioritasnya dan seorang lelaki yang bisa memperlakukan istrinya seperti itu, bisa jadi juga akan melakukannya pada siapa pun.

Berikut tujuh alasan baik untuk tidak terlibat dengan lelaki yang telah menikah:

1. Salah
Dari semua alasan untuk tidak terlibat dengan lelaki menikah adalah, karena itu salah. Baik seorang lelaki menikah dan pacarnya bisa saja memunculkan alasan apa pun untuk membenarkan tindakan mereka – dari cinta sejati, si istri tidak memperlakukan dengan baik, dan lain sebagainya. Berselingkuh tidak pernah benar dan orang yang berpikiran baik sebaiknya tidak menjadi bagian dari hal ini.

2. Selalu menjadi yang kedua
Ketika Anda terlibat dengan lelaki yang sudah menikah, Anda akan selalu menjadi yang kedua. Istrinya dan keluarganya akan selalu menjadi yang pertama. Ingatlah, dia akan selalu menutupi kebohongannya, jadi Anda tidak akan bisa menghubungi dia dengan mudah, tidak akan ada bersama Anda di acara-acara penting, dan Anda tidak akan bisa mengandalkan dirinya. Apakah ini yang Anda inginkan dari sebuah hubungan?

3. Kebohongan
Alasan penting lainnya adalah kebohongan. Apa pun yang ia katakan, ia tidak akan meninggalkan istrinya, dan dia pasti akan selalu tidur bersama istrinya. Lelaki menikah yang berselingkuh, menikmati dua perempuan – mengapa ia akan meninggalkan istrinya dan merusak kehidupan nyamannya jika ia bisa mendapatkan keduanya?

4. Bagaimana jika Anda di pihak lain?
Ada satu pertanyaan yang harus selalu Anda tanyakan jika Anda tertarik dengan lelaki menikah: Bagaimana jika Anda menjadi orang yang dikhianati? Anda mungkin saja membenarkan perilaku Anda dengan berargumen bahwa Anda tidak menikah, tapi dia. Tapi itu tetap tidak benar. Anda tidak akan pernah menyukai jika seorang perempuan lain bersama pasangan Anda.

5. Perilaku berulang
Ada perkataan: jika Anda menikahi seorang selingkuhan, Anda akan menciptakan kekosongan. Lelaki yang berkhiatan tidak akan pernah bisa dipercayai. Jika lelaki itu meninggalkan istrinya demi Anda, bagaimana Anda yakin ia tidak akan melakukan hal yang sama pada Anda? Faktanya, Anda tidak bisa. Jangan tempatkan diri Anda dalam situasi tersebut, atau bisa jadi Anda akan terlukai suatu saat nanti.

6. Anak
Jika ia memiliki anak, keterlibatan Anda dalam hidupnya bisa merusak anak-anaknya. Jangan menjadi bagian dari kehidupan yang akan merusak anak-anak. Lagi pula, bisakah Anda menghormati seorang lelaki yang menempatkan kebutuhannya sendiri sebelum anak-anak yang ia lahirkan ke dunia.

7. Akhir yang tak bahagia
Hampir seratus persen hubungan dengan lelaki menikah akan berakhir buruk. Jika tidak dengan akhir yang begitu menyakitkan, atau Anda akan sangat terluka. Apakah Anda betul-betul yakin ini yang layak Anda dapatkan? Lebih baik temukan seorang lelaki bebas yang ada hanya untuk Anda dan bukan perempuan lain.

Comments

Popular posts from this blog

Anak Sekolah Sekarang, Cari Ilmu atau Hanya Bergaya ?

Ayo kita pergi sekolah.. ayo.. yah mungkin seperti cuplikan backsound dari iklan. Sekolah dan sekolah. Siapa sih yang gak pingin sekolah setinggi-tingginya sampai doctoral, hmmm mau mau. Yah di zaman 2012 yang katanya akan kiamat ini ternyata menurut analisa saya sekolah ada dua tujuan. Kalo tujuannnya positif ya enjoy enjoy aja tapi kalo tujuannya melenceng dari inti tujuan sekolah haduh ya hancur deh, kan sesuatu yang buruk itu akan menelan sesuatu yang baik karena pada dasarnya Sang Pemilik Nafas menciptakan kita kita ini dengan menganugerahi keburukan yang lebih banyak dari yang lebih baik. Yang buruk memang lebih banyak namun jika menggunakan yang baik walau sedikit akan menutupui yang buruk beda dengan kalo kita mengggunakan yang buruk wah pasti akan menghancurkan yang baik itu karena kan yang baik lebih sedikit. Paham?.. hehe. Masa remaja biasanya identik dengan masa SMA, ya bisa dibilang masa yang paling indah. Hallo.. indah ya indah jika kita serius

Tips Mengubah File PDF ke WORD

CARA MENGUBAH FILE PDF KE WORD Tutorial Convert PDF ke Word dengan menggunakan software - Postingan ini akan menjelaskan tentang bagaimana cara merubah/Convert File dengan format PDF ke Format Word.doc. Tutorial ini merupakan cara merubah file pdf ke word paling gampang. Tentunya kalian yang lagi membuat makalah, laporan, atau bahkan Skripsi pasti googling untuk mencari banyak referensi, dan terkadang referensi file yang didapat berupa file berformat pdf, lalu kalian ingin menjadikan/merubah file itu ke format word/.doc. Namun kalian tidak tau cara untuk merubah pdf ke word. Nah, maka dari itu, Bagi sobat yang belum mengerti caranya, disini saya akan memberikan tutorial mengenai Cara Merubah File PDF ke Word yang ternyata sangat gampang banget. Jadi kalian tidak perlu pusing-pusing edit yang terlalu bulet atau bahkan ada yang diketik lagi. hehe Berikut Cara Merubah File PDF ke Word : Untuk merubah file pdf ke word, kita harus menggunakan Software conv

Ingin Berumur Panjang, Menikahlah!

Ternyata, menikah bukan hanya sebuah penyaluran sifat fitrah manusia, namun sangat bagus dari segi kesehatan. Sebuah penelitian menunjukkan menikah dapat memperpanjang umur seseorang hingga 17 tahun. Luar biasa kan? “The American Journal Of Epidemiology” merilis berbagai data hasil dari 90 penelitian yang dilakukan para peneliti dari University of Louisville. Ternyata pria lajang memiliki risiko kematian 32 % lebih tinggi dibandingkan pria yang menikah. Itu artinya, mereka kemungkinan meninggal 8 – 17 tahun lebih cepat dari rata-rata pria yang sudah menikah. Penilitian juga menunjukkan bahwa wanita lajang memiliki harapan hidup sebanyak 23 %, atau 7 – 15 tahun lebih rendah dibandingkan mereka yang telah memiliki pasangan hidup. Para lajang yang masih muda punya resiko kematian dini yang lebih tinggi lagi. Resiko kematian untuk mereka yang masih lajang dan berusia 30-39 tahun sebesar 128 % lebih tinggi dibandingkan mereka yang sudah menikah dengan kisaran umu